Syair Abu Nawas tentang "Kesedihan"
Syair Abu Nawas tentang "Kesedihan"
Syair mungkin kita sudah sering mendengarnya, syair yang awal kemunjulannya dinegeri arab ini sangat terkenal kemasyurannya, dan juga mempunya banyak makna yang terselubung dibalik kalimat-kalimat syair yang dilantunkan, banyak syair-syair yang beredar didunia ini khususnya dunia maya, atau internet, mungkin sahabat sudah mulai bosan dengan syair-syair yang sudah usang, Dan inilah salah satu syair Abu Nawas yang mempunyai makna terselubung dibalik kalimat-kalimat yang dilantunkanya, yang menceritakan tentang kesedihan.
Syair Abu Nawas tentang kesedihan
Sekarang kita dan kendaraan kami merasa tenang
Yang diberi maupun yang memberi telah dikungkung
katakan pada semua binatang tunggangan
telah aman dari perjalanan malam, dan gurun tandus itu telah terlipat
Katakan pada kematian kau menang atas ja'far
tapi tidak setelah sebuah kegelapan
Katakan pada pemberian-pemberian karena kebaikan istirahatlah
Katakan pada bencana setiap hari kau selalu baru
tak ada lagi pedang barmaki yang tersarung
Kini ditebas oleh pedang Hasyimi yang terhunus
Ketika melihat Ja'far ditiang pemancungan
Ar-Raqasyi mengatakan Demi Allah
Jika bukan karena rasa takut terhadap tukang fitnah dan mata Khalifah yang tidak tidur
aku akan berkeliling disekitar tiang gantungan
dan memeganginya seperti memegangi Hajar Aswad
Aku tidak pernah melihat sebelummu, anak Yahya seorang
pedang tajam yang menumpulkan pedang tajam
Kau berada dalam genggaman kenikmatan dan dunia ada ditanganmu
Namun kini semuanya tinggal tuk selamanya Negeri Barmaki