Cerpen remaja Hadirnya cinta part III
Melanjutkan tentang posting cerpen remaja hadirnya cinta, kali ini serba serbi akan melanjutkan lagi tentang cerpen remaja hadirnya cinta part III, bagi yang belum membaca cerpen remaja hadirnya cinta part II kelik "Cerpen Remaja Hadirnya Cinta Part II". Oke langsung aja kita baca.
Cerpen remaja hadirnya cinta Part III
Sore itu Vany dan Raihan jalan-jalan, cari buku, makan icekrem di taman, maen game dan yang terakhir makan direstoran sambil ngobrol-ngobrol dan sesekali tertawa senang.
"Raihan..... " sapa seorang cewek disamping Vany dan Raihan menoleh refleks, Raihan tampak kaget dengan kehadiran cewek dihadapannya.
"Lho Sarah...? lho sama siapa....?" tanya Vany.
"Gue sendiri, boleh gabung nggak...?" Tanya Sarang.
"Oh pasti, silakan" balas Vany ramah.
"makasih, oh ya Han loe udah lama disini...?"
"gue...!?"
"nggak kok, baru aja" Vany yang menjawab "eh pacar loe mana...?" tanya Vany
"kok nggak diajak", lanjutnya
"Lho emangnya loe nggak tau.....?" tanya Sarah
"tau apa!?" tanya Vany bingung
"pacar gue itu sepupu loe..." jawab Sarah
"Sepupu...??!!" Vany makin bingung, karena setahunya ia hanya memiliki satu sepupu cowok itu pun baru 5 tahun
"iya sepupu ini si Raihan, la, la, la....
"ha....!!! maksudnya...?!"
"iya raihan dia sepupu lho kan?!"raihan sepupu gue?tanya vanybingung sambil menarik raihan yang tampak kebingungan.
"lho emangnya bukan? oops salah ya oh ya han bukanya loe bilang hari ini loe bakal nemenin sepupu loe cari buku.
Cerpen remaja hadirnya cinta
jadi sepupu loe bukan vany?!" tanya Sarah.
"itu......."
"sarah....jadi Raihan pacar loe ?"tanya vany kaget.
"iya gimana menurut loe kita cocok gak?" jawab sarah.
mendengar itu vany kaget banget dan sebisa mungkin ia menahan air matanya agar tidak jatuh.
"cocok -cocok banget malah selamat ya.....tapi gue saranin sama loe untuk lebih bisa mengenal siapa pacar loe itu. udah dulu ya kalian kalau mau ngobrol-ngobrol aja gue mau pulang, udah sore.........da..."kata vany dan langsung beranjak meninggalkan restoran dengan prasaan hancur dan air mata.
"vany....!"teriak raihan dan siapa mengejar vany tapi di tahan ana sarah.
"lho ada-apa han ? tanya sarah.
"eh ga ada apa-apa kok"jawab raihan dan kembali menduduki kursinya dengan perasaan tidak menentu Vany terus berlari dan duduk dikursi taman sambil menangis sejadi-jadinya. Pacar yang selama ini ia anggap sebagai orang yang sangat dipercaya tapi nggak lebih dari se
orang munafik yang sangat egois ternyata ia pacaran dengan sahabatnya sendiri
ia nggak tau. Vany sudah tidak perduli lagi dengan keadaan sekelilingnya. Ia nggak peduli dengan orang yang lalu lalang yang tak melepas pandangan darinya, ia udah nggak peduli dengan apapun kerena saat ini hatinya benar-benar ancur. handphonenya berdering tidak digubrisnya sedikit pun. Disaat kesedihannya amat sangat tiba-tiba ada sesorang menarik tubuhnya dan langsung memeluknya. Vany tidak coba memberontak karena ia sudah tidak bisa ngapa-ngapain lagi, saat ini ia benar-benar sedih. Tapi dalam dekapan cowok yang memeluknya Vany merasa tenang.
"elo ngpain tiba-tiba nangis disini, emang nggak malu apa?" tanya cowok yang memeluknya.
"suara ini.....?"kata Vany didalam hati dan refleks mendongakkan kepalanya menatap cowok yang memeluknya, Vany kaget dengan seseorang yang memeluknya, ia langsung mundur tiga langkah wajahnya tidak dikenal tapi... suaranya sudah tidak asing lagi, pertanyaannya siapa dia? cowok itu duduk dengan santai dikursi yang tadi didudukinya, dengan perasaan aneh mungkin ia bingung reaksi akan secepat itu.
"loe siapa...?" tanya Vany sambil mengusap-usap air matanya dan duduk disamping cowok yang tadi memeluknya, cowok itu jadi salting dan bingung mau jawab apa, Vany terus memperhatikannya.
"apa gue kenal ama loe...?" tanya Vany hati-hati.
cowok itu tetap diam.
Cerpen remaja hadirnya cinta
"sebenarnya loe itu siapa...? tanyanya Cowok itu yang yang tak lain adalah Arya langsung berdiri dan memegang bahun Vany dan menatapnya
"loe nggak perlu tau siapa gue, tapi yang jelas gue tau siapa loe... siapa gue itu nggak penting yang terpenting cuma loe harus tenang...." kata Arya.
"gue nggak kenal loe jadi jangan sok baik dihadapan gue, mendingan loe pergi dari sini, gue nggak butuh siapapun. Cepat pergi" kata Vany dan kembali duduk dikursinya.
"Vany..."kata Arya hati-hati.
"gue bilang pergi....!" bentak Vany
Dengan agak ragu Arya pergi. Vany kembali menangis tak lama setelahnya ada yang menyanyi
Dadalo 'disaat aku mencintaimu' Vany mencari arah suara, ternyata yang menyanyi adalah cowok tadi, yang membuat Vany sebel dan makin menangis.
Arya terus memainkan musiknya hingga sudah entah berapa lagu yang dihabiskanya tapi itu sama sekali nggak membuat Vany menghentikan tangisannya. Arya nggak tega melihat Vany yang terus menangis akhirnya Arya memutuskan untuk menghibur Vany, terserah mau Vany marah atau apalah tapi jangan pernah Vany menangis lagi.
"udah cukup loe harus berhenti menangis" kata Arya sambil mengusap air mata Vany.
"apa pedulinya sama loe. Guekan udah bilang pergi...! jangan ganggu gue, nggak ada yang peduli
Cerpen remaja hadirnya cinta
sama gue. Cowok itu semuanya Brengsek!!!" bentak Vany
"loe salah nggak semua cowok Brengsek"
"Tapi nyatanya...."
"itu cuman cowok loe aja yang nggak bisa melihat cewek sebagik n secantik loe..." Kata Arya
"tapi gue"
"udahlah gue mohon, jangan menangis lagi..." kata Arya yang lumayan tenang
"cowok elo itu emang brengsek, ia nggak pantas dapetin cewek sebaik loe, cowok kek gitu nggak pantes dapet air mata loe, air mata loe terlalu berharga buat cowok kayak dia, gue mohon jangan mengangis lagi... gue nggak sanggup melihatnya..."
"loe kenapa baik ama gue?"
"karna gue........... bersambung
maaf ya sahbat semua bersambung lagi serba serbi bener-bener udah ngantuk banget udah nggak tahan, besok serba serbi sambung lagi Cerpen remaja hadirnya cinta Part IV lagi.
Sore itu Vany dan Raihan jalan-jalan, cari buku, makan icekrem di taman, maen game dan yang terakhir makan direstoran sambil ngobrol-ngobrol dan sesekali tertawa senang.
"Raihan..... " sapa seorang cewek disamping Vany dan Raihan menoleh refleks, Raihan tampak kaget dengan kehadiran cewek dihadapannya.
"Lho Sarah...? lho sama siapa....?" tanya Vany.
"Gue sendiri, boleh gabung nggak...?" Tanya Sarang.
"Oh pasti, silakan" balas Vany ramah.
"makasih, oh ya Han loe udah lama disini...?"
"gue...!?"
"nggak kok, baru aja" Vany yang menjawab "eh pacar loe mana...?" tanya Vany
"kok nggak diajak", lanjutnya
"Lho emangnya loe nggak tau.....?" tanya Sarah
"tau apa!?" tanya Vany bingung
"pacar gue itu sepupu loe..." jawab Sarah
"Sepupu...??!!" Vany makin bingung, karena setahunya ia hanya memiliki satu sepupu cowok itu pun baru 5 tahun
"iya sepupu ini si Raihan, la, la, la....
"ha....!!! maksudnya...?!"
"iya raihan dia sepupu lho kan?!"raihan sepupu gue?tanya vanybingung sambil menarik raihan yang tampak kebingungan.
"lho emangnya bukan? oops salah ya oh ya han bukanya loe bilang hari ini loe bakal nemenin sepupu loe cari buku.
Cerpen remaja hadirnya cinta
jadi sepupu loe bukan vany?!" tanya Sarah.
"itu......."
"sarah....jadi Raihan pacar loe ?"tanya vany kaget.
"iya gimana menurut loe kita cocok gak?" jawab sarah.
mendengar itu vany kaget banget dan sebisa mungkin ia menahan air matanya agar tidak jatuh.
"cocok -cocok banget malah selamat ya.....tapi gue saranin sama loe untuk lebih bisa mengenal siapa pacar loe itu. udah dulu ya kalian kalau mau ngobrol-ngobrol aja gue mau pulang, udah sore.........da..."kata vany dan langsung beranjak meninggalkan restoran dengan prasaan hancur dan air mata.
"vany....!"teriak raihan dan siapa mengejar vany tapi di tahan ana sarah.
"lho ada-apa han ? tanya sarah.
"eh ga ada apa-apa kok"jawab raihan dan kembali menduduki kursinya dengan perasaan tidak menentu Vany terus berlari dan duduk dikursi taman sambil menangis sejadi-jadinya. Pacar yang selama ini ia anggap sebagai orang yang sangat dipercaya tapi nggak lebih dari se
orang munafik yang sangat egois ternyata ia pacaran dengan sahabatnya sendiri
ia nggak tau. Vany sudah tidak perduli lagi dengan keadaan sekelilingnya. Ia nggak peduli dengan orang yang lalu lalang yang tak melepas pandangan darinya, ia udah nggak peduli dengan apapun kerena saat ini hatinya benar-benar ancur. handphonenya berdering tidak digubrisnya sedikit pun. Disaat kesedihannya amat sangat tiba-tiba ada sesorang menarik tubuhnya dan langsung memeluknya. Vany tidak coba memberontak karena ia sudah tidak bisa ngapa-ngapain lagi, saat ini ia benar-benar sedih. Tapi dalam dekapan cowok yang memeluknya Vany merasa tenang.
"elo ngpain tiba-tiba nangis disini, emang nggak malu apa?" tanya cowok yang memeluknya.
"suara ini.....?"kata Vany didalam hati dan refleks mendongakkan kepalanya menatap cowok yang memeluknya, Vany kaget dengan seseorang yang memeluknya, ia langsung mundur tiga langkah wajahnya tidak dikenal tapi... suaranya sudah tidak asing lagi, pertanyaannya siapa dia? cowok itu duduk dengan santai dikursi yang tadi didudukinya, dengan perasaan aneh mungkin ia bingung reaksi akan secepat itu.
"loe siapa...?" tanya Vany sambil mengusap-usap air matanya dan duduk disamping cowok yang tadi memeluknya, cowok itu jadi salting dan bingung mau jawab apa, Vany terus memperhatikannya.
"apa gue kenal ama loe...?" tanya Vany hati-hati.
cowok itu tetap diam.
Cerpen remaja hadirnya cinta
"sebenarnya loe itu siapa...? tanyanya Cowok itu yang yang tak lain adalah Arya langsung berdiri dan memegang bahun Vany dan menatapnya
"loe nggak perlu tau siapa gue, tapi yang jelas gue tau siapa loe... siapa gue itu nggak penting yang terpenting cuma loe harus tenang...." kata Arya.
"gue nggak kenal loe jadi jangan sok baik dihadapan gue, mendingan loe pergi dari sini, gue nggak butuh siapapun. Cepat pergi" kata Vany dan kembali duduk dikursinya.
"Vany..."kata Arya hati-hati.
"gue bilang pergi....!" bentak Vany
Dengan agak ragu Arya pergi. Vany kembali menangis tak lama setelahnya ada yang menyanyi
Dadalo 'disaat aku mencintaimu' Vany mencari arah suara, ternyata yang menyanyi adalah cowok tadi, yang membuat Vany sebel dan makin menangis.
Arya terus memainkan musiknya hingga sudah entah berapa lagu yang dihabiskanya tapi itu sama sekali nggak membuat Vany menghentikan tangisannya. Arya nggak tega melihat Vany yang terus menangis akhirnya Arya memutuskan untuk menghibur Vany, terserah mau Vany marah atau apalah tapi jangan pernah Vany menangis lagi.
"udah cukup loe harus berhenti menangis" kata Arya sambil mengusap air mata Vany.
"apa pedulinya sama loe. Guekan udah bilang pergi...! jangan ganggu gue, nggak ada yang peduli
Cerpen remaja hadirnya cinta
sama gue. Cowok itu semuanya Brengsek!!!" bentak Vany
"loe salah nggak semua cowok Brengsek"
"Tapi nyatanya...."
"itu cuman cowok loe aja yang nggak bisa melihat cewek sebagik n secantik loe..." Kata Arya
"tapi gue"
"udahlah gue mohon, jangan menangis lagi..." kata Arya yang lumayan tenang
"cowok elo itu emang brengsek, ia nggak pantas dapetin cewek sebaik loe, cowok kek gitu nggak pantes dapet air mata loe, air mata loe terlalu berharga buat cowok kayak dia, gue mohon jangan mengangis lagi... gue nggak sanggup melihatnya..."
"loe kenapa baik ama gue?"
"karna gue........... bersambung
maaf ya sahbat semua bersambung lagi serba serbi bener-bener udah ngantuk banget udah nggak tahan, besok serba serbi sambung lagi Cerpen remaja hadirnya cinta Part IV lagi.